Dalam melakukan
pembangunan di suatu daerah atau di suatu Negara pemerintah pastinya membutuhkan
dana yang banyak untuk membangun fasilitas-fasilitas umum.
Seperti dalam membangun jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain. Semua dana yang dibutuhkan untuk menmbangun itu semua didapatkan salah satunya dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat kepada pemerintah. Pajak yang dibayarkan dapat berupa pajak bumi dan bagunan, kendaraan, industry, dan lain-lain.
Seperti dalam membangun jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain. Semua dana yang dibutuhkan untuk menmbangun itu semua didapatkan salah satunya dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat kepada pemerintah. Pajak yang dibayarkan dapat berupa pajak bumi dan bagunan, kendaraan, industry, dan lain-lain.
Pajak inilah
merupakan salah satu contoh dari pendapatan nasional, yang diterima oleh suatu
Negara. Pendapatan nasional merupakan
ukuran dari nilai total barang/jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun
waktu tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satu uang.
Menurut Sir
Wiliam Petty, Pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)
selama setahun.
Masyarakat
pelaku kegiatan ekonomi akan terus berusaha memperoleh pendapatan untuk
memenuhi semua kebutuhan sehingga menjadikan masyarakat makmur. Jika seluruh
pendapatan atau pengeluaran yang dilakukan pelaku ekonomi di dalam suatu negara
dijumlahkan maka akan terbentuklah pendapatan nasional. Besarnya pendapatan
nasional ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilakan oleh para pelaku
ekonominya.
Jika dilihay dari
jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, produk nasional dikelompokan menjadi 7
yang disebut sebagai Konsep Pendapatan Nasional :
- PDB/GDB (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Adalah jumlah
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk
juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi diwilayah yang bersangkutan.
- PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
Adalah seluruh
nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam
periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri. Memiliki Rumus :
GNP
= GDP – Produk netto terhadap luar negeri
- PNN/NNP (Net National Product)
Adalah jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah
dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal. Memiliki Rumus :
NNP
= GNP – Penyusutan
- PNN/NNI (Net National Income)
Adalah jumlah
seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak
langsung (indirect tax), memiliki Rumus :
NNI
= NNP – Pajak tidak langsung
- PP/PI (Personal Income)
Adalah jumlah
seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan
masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan
social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment. Memilki Rumus
:
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
- PD/DI (Disposible Income)
Adalah
pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya. Memiliki Rumus :
DI
= PI – Pajak langsung
- PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Adalah jumlah
keseluruhan dari nilai bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan
ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode tertentu. Misalnya PDRB
DKI Jakarta, PDRB Jawa Barat, dan PDRB Aceh.
- PDB/GDP (Produk Domestik Bruto)
Adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun.
Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
Metode penghitungan Pendapatan Nasional
1. Tujuan dan
manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan
mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk
mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk
memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk
membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat
mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui
tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat
membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
propinsi
c. Dapat
membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat
membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Perhitungan
Pendapatan Nasional
a. Metode
Produksi
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi
masyarakat
dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1)
+ (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b. Metode
Pendapatan
Pendapatan
nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage,
interest, profit) yang diterima oleh
pemilik factor
produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i +
p
c. Metode
Pengeluaran
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
seluruh rumah tangga ekonomi
(RTK,RTP,RTG,RT
Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G +
(X – M)
Semua negara di
dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB
perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat
diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam
menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
Masalah PDB
Permasalahan
PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu
negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan
perhitungan PDB .
Keterbatasan Perhitungan PDB
PDB tidak
memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy”
(perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor
illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh
negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung
dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya .
PDB tidak
selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya
mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana
sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu
negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan
suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi .
Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat
pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat
buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak
mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat
menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara
penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang
besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa
indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan
ketimpangan yang terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar